TEKNOLOGI BETON
Bahan kuliah
Untuk Teknik Sipil
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
Yang Disusun oleh dosen pengasuh
Dimas Aji Purnomo, S.T.
REFERENSI
1. Amri, S., 2006, Teknologi Audit Forensik, Repair dan Retrofit untuk Rumah & bangunan
Gedung, Cetakan Pertama, Yayasan John Hi-Tech Idetama, Jakarta.
2. Amri, S., 2005, Teknologi Beton A-Z, Cetakan Pertama, Yayasan John Hi-Tech Idetama,
Jakarta.
3. Depertemen Pekerjaan Umum, 1989, Pedoman Beton 1989, SKBI-1.4.53.1988, UDC:693.5,
Draft Konsensus, Jakarta.
4. Depertemen Pekerjaan Umum, 1971, Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI-71) N.I. – 2,
UDC 35 (910) : 693.55, Bandung.
5. Ilham, A., 2005, Teknologi Bahan Konstruksi (Beton Kinerja Tinggi)
6. Mulyono, T., 2004, Teknologi Beton, Edisi Pertama, ANDI, Yogyakarta.
7. Munaf.D.R, dkk, 2003, Concrete Repair & Maintenance, Edisi Pertama, Yayasan John Hi-Tech
Idetama, Jakarta.
8. Nawy, E.G., 1990, Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, Terjemahan oleh Bambang
Suryoatmono, Cetakan pertama, PT Erisco.
9. Nugraha. Paul, dkk, 2007, Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, ke Beton Kinerja
Tinggi, Edisi Pertama, ANDI Yogyakarta.
10. Robin Kerrod, 2000, Batuan dan Mineral (Rocks and Minerals), Alih Bahasa Ir. P.E.
Hehanussa, M.Sc., PT. Widyadara, Jakarta.
11. Soedarsona, Djoko Untung, 1985, Konstruksi Jalan Raya, Cetkan Ketiga, Pekerjaan Umum,
Jakarta.
12. Subakti,A., 1995, Teknologi Beton Dalam Praktek, FTSP-ITS, institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya.
13. Suriawan, Ari, 2005, Perkerasan Jalan Beton Semen Potland (Rigid Pavement), Beta offset,
14. Triwiyono. Andreas, 2001, Perbaikan dan Perkuatan Struktur Beton (Special Topic
2001/2002), Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
15. Warta, 2006, Semen dan Beton Indonesia, Asosiasi Semen Indonesia & Institut Semen dan
Beton Indonesia, Jakarta.
Arti Kata Beton
Matriks komposisi
Semen
+
Air
+
Agregat halus, misalnya pasir
+
Pasta
Semen
/grout Mortal
Beton
Agregat kasar, misalnya krikil/BPc
Kadang kala beton masih ditambah lagi dengan bahan kimia pembantu (admixture) untuk
mengubah sifat-sifatnya ketika masih berupa beton segar (fresh concrete) atau beton keras.
Kata beton dalam bahasa Indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa Belanda.
Kata Concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin concretus yang berarti tumbuh bersama
Atau menggabung menjadi satu.
Dalam bahasa Jepang digunakan kata katau-zai, yang arti harafiahnya material-material seperti tulang;
mungkin karena agregat mirip tulang-tulang hewan.
3
Tidak ada beban
Tidak ada beban
Beton bertulang
Beton Prestress
Terbeban
Terbeban
Beton Bertulang (reinforced concrete)=
Beton + Baja tulangan
Beton Pratekan(presstressed concrete) = Beton bertulang + Baja prategang
4
Pracetak dapat diartikan
sebagai suatu proses
produksi elemen
struktur/arsitektur bangunan
pada suatu tempat/lokasi
yang berbeda
Keunggulan pracetak:
1. Kecepatan dalam pelaksanaan
2. Pekerjaan di lokasi lebih
sederhana
3. Pihak yang bertanggungjawab
lebih sedikit.
4. Waktu konstruksi relatif singkat
Gambar lanjut & Ilmu Bangunan
Konstruksi
Preecast
Aspek kulitas, dimana beton dengan mutu prima dapat lebih mudah
dihasilkan di job site
PERSENTASE KOMPOSISI
Beton yang baik: setiap butir agregat seluruhnya terbungkus dengan mortal
Ruang antar agregat harus terisi oleh mortal.
Jadi: kualitas pasta atau mortal menentukan kualiatas beton.
Semen adalah unsur kunci dalam beton, jumlahnya 7-15 % dari camp. Beton
Beton kurus/ lean concrete: beton yang jumlah semennya sedikit (sampai 7%)
Beton Gemuk/rich concrete: beton dengan jumlah semen baanyak (sampai 15%)
6
KEUNGGULAN BETON
1. Ketersediaannya (availability) meterial dasar. Biaya
Relatif Murah, Agregat & air biasanya didapat dari lokal
setempat, semen merupakan bahn termahal yang bisa
diproduksi dalam negeri.
2. Kemudahan untuk digunakan (versatility).
Pengangkutan mudah karena masing-masing bisa
diangkut secara terpisah. Beton bisa dipkai untuk
berbagai struktur, seperti bendungan, jalan, landasan,
dsb. Beton bertulang bisa untuk struktur yang lebih
berat, seperti jembatan, gedung, bangunan air lainnya
dsb.
3. Kemampuan beradaptasi (adaptability). Beton
bersifat monolit sehingga tidak memerlukan sambungan
seperti baja. Beton dapat dicetak dengan bentul dan
ukuran berapapun, misalnya pada struktur cangkang
(shell) maupun bentuk-bentuk khusus 3 dimensi. Beton
dapat diproduksi dengan berbagai cara yang
disesuaikan dengan situasi sekitarnya, Dari cara
sederhana yang tidak memerlukan ahli khusus (kecuali
beberapa pengawas yang sudah mempelajari teknologi
beton), sampai alat modern di pabrik yang serba
otomatis dan terkomputerisasi (industri beton yang
profesional).
4. Kebutuhan pemeliharaan
yang Minimal. Secara umum ke
tahanan (durability) beton cukup
tinggi, lebih tahan karat, sehingga
tidak perlu dicat seperti baja, dan
lebih tahan terhadap bahaya kebakaran
7
1.
Kelemahan Beton & Cara
Mengatasinya
Berat sendiri beton besar, sekitar 2.400 1. Untuk elemen struktur: membuat beton mutu
kg/m3. tinggi, beton pratekan, atau keduanya,
2.
3.
4.
5.
Kekuatan tariknya rendh meskipun
kekuatan tekannya besar.
Beton cenderung untuk retak karena
semen hidraulis. Baja tulangan bisa
berkarat, meskipun tidak terekspose
separah struktur baja.
Kualitas sangat tergantung cara
pelaksanaan di lapangan. Beton yang baik
maupun yang buruk dapat terbentuk dari
rumus dan campuran yang sama.
Struktur beton sulit untuk dipindahkan.
Pemakaian kembali atau daur ulang sulit
dan tidak ekonomis. Dalam hal ini struktur
baja lebih unggul, misalnya tinggal
melepas sambungannya saja.
sedangkan untuk elemen non-struktur dapat
memakai beton ringan.
2. Memakai beton bertulang atau pratekan.
3. Melakukan perawatan (curing) yang baik
untuk mencegah terjadinya retak, memakai
beton pratekan, atau memakai bahan
tambahan yang mengembang (expansive
admixture)
4. Mempelajari teknologi beton dan melakukan
pengawasan dan kontrol kualitas yang baik.
Bila perlu bisa memakai beton jadi (ready
mix) atau beton pracetak.
5. Beberapa elemen struktur dibuat pracetak
(precast) sehingga dapat dilepas per elemen
seperti baja. Kemungkinan untuk melakukan
beton recycle sedang dioptimasikan.
8
9
KINERJA BETON
Alasan kenapa Beton menjadi pilihan utama dalam pembuatan struktur :
•
•
•
•
1.
2.
1. Memenuhi kriteria konstruksi (mudah dikerjakan, di bentuk dan mempunyai nilai ekonomis )
2. Kekuatan tekan yang tinggi
3. Durabilitas / keawetan
Menurut SNI T.15-1990-03 penggunaan campuran beton yaitu
Rumah tinggal kekuatan tekan tidak melebihi 10 Mpa, boleh menggunakan campuran 1
semen; 2 pasir; 3 batu pecah dengan slump tidak lebih dari 100 mm.
Pengerjaan beton dengan kekuatan tekan hingga 20 Mpa boleh menggunakan penakaran
volume, tetapi pengerjaan dengan kekuatan tekan lebih besar dari 20 Mpa harus menggunakan
camp berat
Abrams menyatakan bahwa jika :
•
•
FAS atau water content ratio lebih besar 0.6 maka kinerja kekuatan beton akan semakin
menurun.
FAS lebih kecil 0.6 maka kinerja kekuatan beton akan semakin besar.
10
SIFAT DAN KARATERISTIK PADA PERANCANGAN BETON
•
Kuat tekan beton
Adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas.
Penentuan kekuatan beton :
1.Alat uji tekan
2. Benda uji berbentuk silinder atau kubus pada umur 28 hari
•
Kemudahan pengerjaan
Kemudahan pengerjaan beton merupakan salah satu kinerja utama yang di butuhkan.
Walaupun suatu struktur beton dirancang agar mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, tetapi tidak
bisa di implementasikan di lapangan karena sulit maka percuma saja.
•
Rangkak dan susut
rangkak adalah penambahan regangan terhadap waktu akibat beban bekerja.
susut adalah perubahan volume yang tidak berhubungan dengan beban.
11
• Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya rangkak dan susut :
1. Sifat bahan dasar beton ( komposisi dan kehalusan semon, kualitas adukan dan kandungan
mineral dalam agregat)
2. Rasio air terhadap jumlah semen ( water cement ratio
3. Suhu pada saat pengerasan (temperature)
4. Kelembaban nisbi pada saat proses penggunaan (humidity)
5. Umur betonpada saat beban bekerja
6. Nilai slump (slump test)
7. Lama pembebanan
8. Nilai tegangan
9. Nilai rasio permukaan komponen struktur
12
•
Tugas
1. jelaskan definisi dan deskripsi dari beton?
2. jelaskan kelebihan dan kekurangan beton?
3. pertimbangan apa yang harus diambil bagi seorang perencana untuk membuat sebuah campuran
beton?
4. jelaskan arti dari akronim beton sebagai material unggulan?
5. jelaskan dan gambarkan aktifitas pengerjaan beton?
Di kumpulkan minggu depan dalam bentuk softcopy dan hardcopy atau tulisan tangan
13
Claritas est etiam processus dynamicus, qui sequitur mutationem consuetudium lectorum. Mirum est notare quam littera gothica, quam nunc putamus parum claram, anteposuerit litterarum formas humanitatis per seacula quarta decima et quinta decima.
0 komentar