IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI
Peranan teknologi informasi bagi
perusahaan sangatlah penting. Penerapan teknologi
informasi pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda
karena penerapan TI pada suatu organisasi adalah untuk
mendukung kepentingan usahanya. Apalagi dengan kondisi saat ini, dengan
persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi sehingga penerapan TI
bukan hanya sebagai supporting tools saja, tetapi menjadi strategic tools,
dimana fungsi dan perannya lebih komprehensif dan lebih luas terkait pada
visi, misi dan tujuan perusahaan. Namun seringkali penerapan TI menjadi
gagal karena banyak proyek TI yang selalu tertunda dan berlarut-larut
sehingga telah menghabiskan banyak dana tetapi tidak membuahkan hasil.
Struktur organisasi bisnis dan proses manajemen yang baik juga merupakan
kunci sukses keberhasilan penerapan TI, sehingga faktor leadership menjadi
tantangan sekaligus hambatan pada banyak perusahaan karena
terkadang eksekutif puncak tak memiliki visi terhadap investasi TI-nya.
Konsep Manajemen Informasi
dalam perusahaan.
Bagi banyak orang, kantor merupakan tempat
korespondensi, persiapan formulir dan laporan, penyimpanan data, dan berkas
oleh juru ketik, sekretaris, arsiparis, petugas pemberkasan, operator mesin,
supervisor dan manajer. Latar di atas sering melibatkan produk fisik – surat,
memorandum, dan laporan yang ditulis; pernyataan dan nota yang disiapkan;
catatan dan rekaman; lemari berkas yang berisi salinan arsip. Kantor ini ada
wujudnya, tapi bagi mahasiswa manajemen perkantoran administratif, ini
merupakan gambaran umum sebuah kantor.
Berbeda dengan kantor dulu,
dunia kantor sekarang terus berkembang. Latarnya lebih luas, tergantung pada
sistem mesin elektronik yang mempengaruhi organisasi. Dunia kantor baru, tidak
menekankan pada data atau formulir, tapi pada informasi. Bukan pada mesin, tapi
pada sistem dimana mesin dan pegawai berfungsi. Manajemen kantor administratif,
mirip dengan manajemen informasi, menjadi bidang kerja dinamis yang terdiri
dari sistem administrasi, proses data, reprografis, proses kata, manajemen
data, telekomunikasi dan mikrografis. Perubahan yang membawa pandangan baru
dunia kantor memberi spesialisasi untuk banyak pekerja dan perlunya manajer
kantor administrasi yang memiliki pengetahuan yang luas.
Manajemen juga berlaku pada
manajemen fungsi kantor. Manajer kantor bertanggung jawab merencanakan,
mengorganisasi dan mengotrol semua kegiatan perusahaan dan mengarahkan orang
untuk mencapai tujuan perusahaan. Fungsi manajemen kantor terbatas pada
layanan berkas dan pegawai. Adanya perkembangan zaman dan metode informasi
muncul tuntutan agar informasi dan krputusan dilakukan lebih cepat. Manajemen
mulai tergantung pada kekuatan kantor karena teknologi komunikasi dan komputer
memberi kekuatan proses informasi kepada kantor yang lebih besar. Konsep
”kantor satu departemen” memperluas konsep manajemen administratif yang lebih
terpusat.
Konsep sistem informasi
manajemen menggabungkan semua fungsi informasi perusahaan dalam suatu jaringan
informasi. Jaringan ini ada pada gambar 1-3 dimana fungsi koordinasi (pusat
informasi) merupakan pusat intelijen atau basis data organisasi. Jaringan ini secara
teori memberi akses ke semua data dan informasi dalam perusahaan. Jaringan ini
menggabungkan sumber informasi tentang pelanggan, sumber pasokan dan info
produk, serta informasi keuangan dan pasar. Informasi tersebut diperoleh dari
lingkungan eksternal dan dimasukkan ke lingkungan internal. Fungsi informasi
ini dikelola dalam sistem informasi terpusat di banyak perusahaan besar dan
badan pemerintahan. Sistem ini kompleks, melibatkan posisi baru, peralatan
baru, dan reorganisasi, yang direncanakan dalam beberapa tahap selama
bertahun-tahun.
Konsep keunggulan kompetitif
dalam operasional perusahaan.
Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika
perusahaan tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki pesaing, melakukan
sesuatu lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang
tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain.Keunggulan kompetitif perusahaan
dapat dibangun di atas salah satu dari tiga disiplin nilai. Pertama,
operasional prima (operational
excellence). Perusahaan yang menggunakan strategi ini berupaya
mencapai biaya paling efisien pada setiap proses bisnis yang menghasilkan
kualitas jasa dan barang sesuai harapan pelanggan. Kedua, keakraban dengan
pelanggan (customer
intimacy). Perusahaan yang menggunakan strategi ini mempertahankan
bisnis dengan menunjukkan pemahaman luar biasa pada kebutuhan dan harapan
pelanggan melebihi rata-rata kompetitor. Ketiga, produk atau layanan yang
senantiasa inovatif dan terdepan (product
leadership).
0 komentar